Data survei menyebut, pemicu terbesar dalam pertumbuhan properti di 2022 adalah transformasi digital sebesar 30% dibandingkan lima pemicu lain. Hal ini sejalan dengan target pasar properti tahun depan yang akan menyasar generasi milenial.
Tak cuma itu, Knight Frank Indonesia juga memprediksi pasar properti Asia Pasifik secara luas akan rebound di 2022. Indonesia pun dinilai akan memiliki setidaknya dua subsektor yang prospektif, yaitu residensial dan logistik. Tahun depan, diprediksi angka pertumbuhan residensial tembus 2%.
Indonesia juga diprediksi akan menjadi satu dari 14 negara Asia Pasifik yang akan mengalami peningkatan permintaan ruang logistik jika pandemi dapat terus terkendali dan program pemulihan ekonomi terus berjalan.
(Feby Novalius)