Harga Minyak Brent Meningkat Abaikan Kasus Omicron

NEW YORK - Harga minyak meningkat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat. Di mana tanda efek terburuk dari varian Omicron dapat ditahan daripada yang ditakutkan sebelumnya. Bahkan ketika negara-negara memberlakukan pembatasan perjalanan karena tingkat infeksi melonjak.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari melonjak USD1,56 atau 2,1% menjadi USD76,85 per barel atau penutupan tertinggi sejak 26 November dan mencatat kenaikan 4,5% untuk minggu ini.

Baca Juga: Harga Minyak Brent Naik 3,4% Dijual USD73,9/Barel

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari terangkat USD1,03 atau 1,4% menjadi USD73,79 per barel, dan membukukan kenaikan 4,1% pada minggu ini.

Menurut data Refinitiv Eikon, volume perdagangan minyak hanya 244.000 untuk kontrak perdagangan bulan depan atau dibandingkan dengan rata-rata harian 381.000 kontrak selama 200 hari terakhir.

Pasar minyak telah goyah dalam beberapa hari terakhir terkait tentang seberapa serius ancaman kemerosotan lain dalam permintaan bahan bakar. Varian Omicron lebih menular daripada varian virus corona sebelumnya, tetapi data awal menunjukkan varian itu menyebabkan tingkat penyakit yang lebih ringan.

Baca Juga: Harga Minyak Terus Turun Akibat Virus Omicron

"Penghancuran permintaan yang semua orang pikir akan terjadi, tidak akan terjadi," kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn, dikutip dari Antara, Jumat (24/12/2021).

Namun, beberapa pemerintah yang memberlakukan pembatasan perjalanan lebih ketat untuk memperlambat penyebaran varian dapat menekan permintaan sekalipun Omicron menyebabkan tingkat rawat inap yang lebih rendah, terutama di antara yang telah divaksinasi.