JAKARTA - Laba PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami penurunan pasca merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (TRI). ISAT menjadi perusahaan penerima pengabungan kedua perusahaan telekomunikasi ini.
Laba perusahaan pengabungan mengacu laporan kedua perusahaan per 30 September akan menjadi Rp1,911 triliun. Padahal Indosat pada sembilan bulan 2021 sebesar Rp5,866 triliun.
Baca Juga: Sah! Indosat (ISAT) Resmi Bubarkan dan Likuidasi IM2
Tapi pada periode yang sama Tri mengalami rugi bersih Rp3,954 triliun. Sedangkan pendapatan kedua perusahaan tersebut setelah digabung akan menjadi Rp33,334 triliun. Adapun aset perusahaan pengabungan akan menjadi Rp102,07 triliun.
Adapun Akibat dari Penggabungan Usaha, terjadi perubahan pengendali atas ISAT, yang sebelumnya adalah HoldCo, anak usaha dimiliki sepenuhnya oleh Ooredoo South East , menjadi Ooredoo South East Asia dan CK Hutchison Indonesia sebagai pengendali bersama sebagaimana telah dijelaskan dalam Rancangan Penggabungan Usaha.
Baca Juga: Indosat Tebar Dividen Rp9,5 Triliun, Pemegang Saham Untung
Dengan mengacu kepada Peraturan OJK No. 3/2021, posisi Ooredoo South East Asia dan CK Hutchison Indonesia sebagai pengendali bersama Indosat pada saat efektifnya Penggabungan Usaha akan ditegaskan dalam keputusan RUPSLB Indosat. Sementara analis Henan Putihrai Sekuritas, Steven Gunawan seperti dikutip bisnis bilang, Indosat berpotensi meraup laba hingga Rp3,8 triliun di priode pertama pasca merger dengan Tri.