JAKARTA - Ekspor batu bara resmi dilarang mulai 1 Januari 2022 hingga 31 Januari 2022. Selama satu bulan, batu bara tidak boleh dikirim ke luar negeri dan harus diprioritaskan untuk penggunaan domestik.
Larangan ini pun berdampak pada menurunnya penjualan batu bara oleh perusahaan tambang di Indonesia. Dampak non material pun terasa oleh para pengusaha yang sebagian besar kekayaannya berasal dari bisnis batubara.
Lantas siapa saja para pengusaha yang merugi akibat kebijakan tersebut. Berikut rangkumannya, ditulis MNC Portal Indonesia, Selasa (4/1/2022).
1. Garibaldi Thohir
Kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir ini dikenal sebagai pemiliki PT Adaro Energy. Dirinya adalah Presiden Direktur Adaro yang memiliki saham 6,18% di perusahaannya. Forbes mencatat, Garibaldi berada di urutan ke-17 orang terkaya Indonesia dengan harga USD 2,6 miliar.
Baca Juga: Ekspor Dilarang, PLN Dapat Tambahan Pasokan 3,2 Juta Ton Batu Bara
2. Peter Sondakh
Peter adalah pengusaha batubara dengan kekayaan USD 1,5 miliar (tahun 2020). Sumber kekayaannya berasal dari Rajawali Corpora, yang menaungi 3 perusahaan besar yaitu Archi Group, Golden Eagle Energy dan Indo Mines. Golden Eagle Energy diketahui mengelola tambang di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
3. Low Tuck Kwong
Pendiri Bayan Resources ini tercatat memiliki saham perusahaan sebesar 55,17%. Dirinya tercatat sebagai orang terkaya ke-18 di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan USD 2,6 miliar.
Baca Juga: Listrik Mati atau Ekspor Batu Bara, Sri Mulyani: Pilihan Sulit
4. Arsjad Rasjid
Arsjad yang juga menjabat sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia merupakan Direktur Utama PT Indika Energy. Dirinya memiliki 0,02% saham di sana.
5. Theodore Permadi Rachmat
Pengusaha ini merupakan Wakil Komisaris PT Adaro Energy dengan kekayaan USD 3 miliar atau berada di urutan ke-15 orang terkaya di Indonesia. Dia memiliki 2,54% saham di Adaro.
6. Edwin Soeryadjaya
Edwin dengan kekayaan USD 1,51 miliar merupakan pengusaha batubara serta perusahaan investasi. Dia adalah pendiri PT Saratoga Investama Sedaya yang memiliki saham di Adaro sebanyak 3,29%.
(Feby Novalius)