JAKARTA – Pemerintah kembali menyalurlan bantuan sosial (bansos) pada tahun 2022. Bansos ini masuk ke dalam anggaran perlindungan sosial (perlinsos) yang tercantum di anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 sebesar Rp414 triliun.
Untuk anggaran perlindungan sosial mencapai Rp154,8 triliun yang akan dialokasi untuk bansos antara lain, BLT Desa, Kartu Prakerja, Kartu Sembako hingga Program Keluarga Harapan (PKH).
Berikut fakta-fakta bansos 2022 yang dirangkum di Jakarta, Minggu (9/1/2022).
1. Anggaran Sudah Disetujui Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui empat program baru dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 yang akan dibiayai melalui strategi front loading pada awal tahun.
“Di tahun 2022 ini, alokasi program PEN yang akan kami dorong yaitu Rp414,1 triliun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di Jakarta.
Baca Juga: Cek Penerima Bansos 2022, Bansos PKH hingga BLT Cair! Bisa Kantongi Rp3,5 Juta
2. Ada 4 Bansos Baru
Keempat program baru dalam PEN 2022 tersebut antara lain, subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR), perluasan serta percepatan penyaluran program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW).
Ada juga insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk perumahan dan insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) DTP untuk otomotif.
3. Bansos yang Disalurkan
Adapun bansos yang akan disalurkan di tahun 2022 antara lain, BLT Desa, Kartu Prakerja, Kartu Sembako, Bansos PKH hingga Dukungan Program Kehilangan Pekerjaan.
4. Target Penerima
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, anggaran bakal dipakai untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kartu Sembako kepada 18,8 juta KPM.
5. Fokus PEN 2022
Fokus dari program PEN tahun depan meliputi bidang kesehatan dengan anggaran sebesar Rp117,9 triliun, perlindungan masyarakat Rp154,8 triliun dan penguatan pemulihan ekonomi Rp141,4 triliun. Untuk anggaran bidang kesehatan Rp117,9 triliun dan perlindungan masyarakat Rp154,8 triliun masih akan disesuaikan seiring perkembangan penanganan Covid-19.
(Dani Jumadil Akhir)