Banyak Negara 'Menjerit', Larangan Ekspor Batu Bara Dicabut? Ini Kata Menteri ESDM

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis
Senin 10 Januari 2022 18:58 WIB
Batu Bara (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Banyak negara 'menjerit' meminta Indonesia mencabut larangan ekspor batu bara. Negara tersebut Jepang, Korea Selatan (Korsel) hingga Filipina.

Lalu apakah larangan tersebut dicabut?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif berharap dapat melanjutkan ekspor batu bara dalam beberapa hari mendatang di tengah meningkatnya tekanan permintaan menyusul larangan ekspor yang diberlakukan 10 hari yang lalu.

“Dalam sepekan terakhir kami telah melakukan stock-opname dan kami berharap dalam beberapa hari mendatang akan ada kejelasan lebih sehingga kami dapat memiliki ketahanan batu bara dan melanjutkan ekspor,” kata Arifin Tasrif dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian Jepang, Koichi Hagiuda, dalam rapat virtual yang dilakukan kedua negara dilansir Reuters, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Jepang-Korsel Protes Larangan Ekspor Batu Bara, Menko Luhut Pasang Badan

Pemerintah Indonesia saat ini sedang menangguhkan ekspor batu bara per 1 Januari 2022 setelah PLN melaporkan tingkat persediaan bahan bakar yang sangat rendah, yang berisiko terjadinya pemadaman listrik.

Sebelumnya Filipina bersama dengan Jepang dan Korea Selatan menyerukan adanya pelonggaran larangan ekspor si hitam panas itu.

Diskusi di tingkat pemerintahan Presiden Joko Widodo disinyalir masih berlangsung untuk melanjutkan kemungkinan pelonggaran atas larangan tersebut. Kendati sejumlah pejabat senior pemerintah Indonesia sempat mengatakan bahwa pasokan batu bara ke PLN sudah darurat, pemerintah mengatakan masih perlu membahas masalah lain sebelum dapat memutuskan untuk mencabut larangan ekspor.

 

Ketua Asosiasi Penambang Batubara Indonesia (ICMA) Pandu Sjahrir mencermati pertemuan sejumlah otoritas pada Senin ini akan fokus terhadap masalah pengiriman dan logistik.

"Dari ICMA, kami siap memasok batu bara sesuai dengan jumlah yang diinginkan PLN. Persoalannya sekarang adalah pengangkutan, tetapi harus segera ada solusi untuk ini," kata Pandu kepada Reuters.

Pandu mengestimasi PLN masih memiliki pasokan batu bara selama 10 hari. Perusahaan listrik tersebut juga telah mengamankan 13,9 juta ton batu bara tetapi menginginkan 20 juta ton untuk mencapai tingkat persediaan pembangkit listriknya selama 20 hari.

"Kami berusaha mencari solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan batu bara PLN," kata Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya