JAKARTA— Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bagaikan menerobos segala ketidakmungkinan. Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau pengerjaan terowongan (Tunnel 2) Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Kawasan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022).
Menko Luhut mengatakan progres pembangunan terowongan nomor 2 yang dibangun oleh Kereta Cepat Jakarta Bandung adalah cara baru dalam membangun proyek di daerah yang memiliki tantangan bentuk geografis yang cukup tinggi.
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Terkendala Tanah Lempung, Menko Luhut: Menurut Ahli Bisa Menahan Goyangan
“Ini cara baru dalam membangun serta menerobos segala ketidakmungkinan, Saat turun dari kereta inspeksi, saya menvaksikan sendiri bagaimana terowongan yang memiliki total panjang 1052 m ini Jadi salah satu struktur konstruksi yang punya tantangan geografis cukup tinggi,” kata Menko Luhut dalam akun instagram resmi, Selasa (12/1/2022).
Menurut Menko Luhut, terowongan 2 juga merupakan terowongan "single-hole double track" dengan kedalaman terkubur maksimum sedalam 53,6 M.
Baca Juga: Dapat PMN Rp6,9 Triliun, KAI Guyur Rp4,3 Triliun Bereskan Kereta Cepat
“Kesulitan pembangunan terowongan ini juga semakin kompleks karena berada di area "clay shale" atau jenis tanah dengan karakteristik yang sangat mudah melapuk apabila terkena air dan terekspose penggalian pada saat konstruksi,” tambahnya.
Pertimbangan berbagai faktor keselamatan perlu diperhatikan secara serius mengingat pembangunan semacam in belum pernah dilakukan sepanjang negara ini berdiri, karena untuk membenahi hal tersebut akan dilakukan proses penyuntikkan sejumlah bahan cor ke dalam tanah untuk memadatkan struktur tanah yang ada nantinya.