Airlangga menyampaikan bahwa ekonomi global masih menghadapi berbagai tantangan seperti varian-varian baru Covid-19, distribusi vaksin global yang belum merata, pelemahan ekonomi akibat kebijakan terutama di China yang mendorong pertumbuhan tinggi ke arah pemerataan, terjadi krisis energi, dan krisis properti evergrande.
"Serta risiko yang mempengaruhi capital outflow seperti kenaikan suku bunga di AS dan terkait dengan situasi-situasi tersebut, kita perlu merespons secara fleksibel dan adaptif," tegasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)