Proyeksi 'kematian' Falcon 9 diidentifikasi oleh jurnalis Eric Berger di situs luar angkasa Ars Technica dan oleh analis data Bill Gray di blognya.
"Pada dasarnya ini adalah tangki logam kosong seberat empat ton, dengan mesin roket di bagian belakang. Jadi jika Anda membayangkan melemparkannya ke batu dengan kecepatan 5.000 mil per jam, itu tidak akan menyenangkan," kata Prof McDowell.
Bill Gray, yang menggunakan perangkat lunak untuk melacak objek antariksa dekat Bumi, memproyeksikan bahwa benda itu mendekat pada 5 Januari. Pada 4 Maret kemungkinan akan menghantam sisi jauh bulan, katanya.
Pada 2009, Prof McDowell dan astronom lainnya melakukan percobaan, di mana roket berukuran serupa menabrak ke bulan. Sensor mengumpulkan bukti tabrakan sehingga mereka bisa mempelajari kawah hasil benturan.
Prof McDowell menjelaskan, kemungkinan para ilmuwan tidak bisa mempelajari sesuatu yang baru dari kecelakaan ini.
Dia menambahkan, walaupun saat ini puing-puing ruang angkasa yang tersisa dan kadang-kadang jatuh tidak menimbulkan dampak apapun, mungkin ada di masa depan akan terjadi sesuatu.
"Jika di masa depan ada kota dan pangkalan di bulan, kami ingin tahu apa yang ada di luar sana. Jauh lebih mudah untuk mengaturnya ketika lalu lintas di luar angkasa lambat, daripada menunggu sampai itu menjadi masalah."
Lalu, apa yang terjadi sekarang sampai 4 Maret nanti? Roket akan terus mengikuti hukum gravitasi, meluncur di ruang angkasa, sebelum mengakhiri hari-harinya menabrak bulan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)