JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut hilirisasi harus dilakukan di semua sektor. Seperti diketahui saat ini pemerintah sangat fokus melakukan hilirisasi di sektor pertambangan.
“Hilirisasi ini juga harus kita lakukan di semua sektor,” katanya saat membuka Rapat Kerja Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Sabtu (29/1/2022).
Dia mengatakan salah satu sektor yang harus diperkuat adalah pertanian. Di mana menurutnya petani memang harus kuat di on farm. Dalam hal ini inovasi di sektor pertanian dan peternakan harus kuat.
“Tetapi jangan berhenti disitu. Pupuk, bibit dan lain-lain, kelompok petani dan peternak, koperasi petani dan peternak juga harus masuk juga ke off farm, masuk ke hilir. Sekali lagi agar nilai tambah itu dinikmati petani karena keuntungan yang terbesar itu ada di off farmnya. Dan tentu saja bisa menciptakan lapangan pekerjaan, kerja baru yang semakin banyak,” ungkapnya.
Jokowi mencontohkan hilirisasi nikel sejak tahun 2015 sudah memberi dampak yang signifikan dari sisi ekspor maupun neraca perdagangan. Dia mengatakan ekspor besi baja di tahun 2021 mencapai USD 20,9 miliar atau Rp300 triliun.
“Meningkat dari sebelumnya hanya USD 1,1 miliar di tahun 2014. Dari Rp15 triliun kemudian meloncat kepada Rp300 triliun. Itu karena peningkatan nilai tambah di dalam negeri,” tuturnya.
Dia juga kembali menyampaikan bahwa setelah nikel akan menghentikan ekspor bahan mentah bauksit, tembaga, timah dan emas.