Dia mengungkapkan, kalau protokol kesehatan masyarakat di beberapa wilayah Indonesia mulai longgar.
Menurutnya, jika tidak diperketat bisa membawa dampak buruk terutama di sektor ekonomi.
"Meskipun case Omicron tidak semematikan Delta, tapi angka penularannya paling cepat. Menurut saya mau tidak mau Pemerintah harus menyatakan sikapnya. Masih sering kita melihat masyarakat lengah prokes seperi lepas masker, dan tidak ada hukumannya juga. Nanti efeknya ke kegiatan ekonomi," ujar Andry saat berdialog di IDX Channel, Jakarta, Jumat (4/2/2022).
BACA JUGA:Covid-19 Melonjak, RSDC Wisma Atlet Rawat Inap 5.588 Pasien
Sebelumnya, Menteri Kesahatan sudah memprediksi bahwa puncak dari kasus Omicron akan terlihat pada akhir Februari 2022.
Jika hal itu benar terjadi, ditakutkan dapat mengganggu aktivitas ekonomi RI yang perlahan sudah mulai bangkit.
(Dani Jumadil Akhir)