"Kami menilai masih ada ruang bagi perusahaan pertambangan logam dan batu bara untuk meningkat di tengah kenaikan harga komoditas. Kami percaya invasi Rusia ke Ukraina hanya membawa volatilitas jangka pendek ke IHSG (bukan koreksi pasar yang signifikan), karena Indonesia, sebagai negara produsen komoditas, harusnya mendapatkan keuntungan dari kenaikan komoditas," tulis Mirae Asset.
Dalam komoditas, invasi Rusia ke Ukraina memicu reli komoditas.
Harga minyak mentah Brent melampaui USD105/bbl karena aksi militer Rusia.
Serangan itu telah menakuti pasar yang sudah menderita kendala pasokan dan permintaan yang kuat.
Harga nikel meningkat di tengah kekhawatiran gangguan pasokan, mengingat Rusia adalah produsen nikel terbesar ketiga di dunia.
(Zuhirna Wulan Dilla)