Perang Rusia vs Ukraina, RI Waspadai Pelemahan Rupiah hingga IHSG

Feby Novalius, Jurnalis
Minggu 27 Februari 2022 08:10 WIB
Konflik Rusia-Ukraina. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Indonesia pasti terdampak perang antara Rusia dengan Ukraina. Pasalnya konflik dua negara ini memperlambat pemulihan perekonomian global.

Peneliti Indef Eisha M Rachbini mengungkapkan dampak konflik Rusia dengan Ukraina jika berkepanjangan mempengaruhi financial market domestik seperti nilai tukar, IHSG, inflasi tinggi akibat commodity shock.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Belum Usai, Bagaimana Nasib IHSG Pekan Depan?

“Ini mendorong The Fed menaikkan suku bunga (inflasi AS 7,5% Januari 2022, tertinggi dalam 40 tahun). Safe Havens Currencies (US, JPY). Berdampak ke depresiasi nilai tukar, potensi capital outflow, balance of payment (BoP). Di pasar keuangan, juga dapat terdampak pada penyaluran kredit, dan kinerja korporasi,” ujarnya, Minggu (27/2/2022).

Dia mengatakan, harga komoditas terus mengalami kenaikan. Apalagi Rusia, salah satu produsen dunia minyak bumi dan industri pertambangan seperti nikel, alumunium dan palladium.

Baca Juga: 4 Fakta IHSG Sepekan, Transaksi Harian Tembus Rp16,8 Triliun

Rusia dan Ukraina adalah eksporter utama gandum. Rusia juga produsen kalium karbonat (potash) bahan baku pupuk.

“Risiko perang akan dapat berdampak pada kenaikan harga minyak bumi yang diperkirakan meningkat mencapai lebih dari USD100/barrel (the price of Brent oil) (February 24th, 2022). Sementara harga bahan bakar minyak meningkat di AS dan Eropa sebesar 30%.

Jadi, kata Eisha, jika konflik berkepanjangan, akan berdampak terhadap global supply chain. Di mana supply chain saat ini telah mengalami hambatan logistik akibat Covid-19 yang memicu kenaikan harga komoditas).

“Jika supply komoditas dan logistik pengiriman terhambat, serta infrastruktur utama, seperti Pelabuhan di area Black Sea jika rusak akibat perang, maka negara maju dapat memberikan sanksi banned atas komoditas Rusia. Hal itu pasti akan memperburuk harga komoditas (karena global supply rendah, by excluding Russia natural resources commodity),” ujarnya.

Kemudian berdampak terhadap financial market. Terkait sanksi yang diberikan AS terhadap pemain pasar keuangan dan tech companies Rusia. Harga komoditas meningkat, inflasi, situasi ekonomi global akan merubah skenario the Fed to increase interest rate.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya