JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memberi pinjaman anak usaha sebesar Rp2,2 triliun. Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian pinjaman antara TBIGS dengan PT Tower Bersama (TB).
Dalam laporan di keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (8/3/2022), pinjaman tersebut terdiri dari Seri A sebesar Rp1,7 triliun dan Seri B sebesar Rp500 miliar dengan jangka waktu 3 bulan.
"Pinjaman tersebut merupakan bentuk penggunaan dana dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2022," tulis Direktur TBIG, Helmy Yusman Santoso.
Selanjutnya, TB sebagai penerima Pinjaman wajib menggunakan dana untuk melunasi sebagian kewajiban keuangan, terkait dengan fasilitas pinjaman revolving dalam USD275 juta Facility Agreement tertanggal 20 Januari 2021 yang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Ltd. sebagai Agen.
Per 11 Februari 2022, saldo kewajiban keuangan TB dalam fasilitas pinjaman revolving dalam USD275.000.000 Facility Agreement tercatat sebesar USD265 juta atau setara Rp3,8 triliun (kurs Rp14.344). Dengan telah dilakukan pembayaran, saldo kewajiban menjadi USD112,4 juta atau Rp1,6 triliun.
TB dimiliki oleh Perseroan dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 99,99% dari modal disetor dan ditempatkan dalam TB dan sisanya 0,01% dimiliki oleh PT Tower One (TO), yang juga anak usaha TBIG.
Selain itu, Presiden Direktur dan Direktur Perseroan yakni Herman Setya Budi dan Budianto Purwahjo menjabat sebagai Komisaris dan Direktur pada TB.
”Walaupun transaksi afiliasi tersebut melebihi 20% dari ekuitas Perseroan, tepatnya 22,9% ekuitas per 30 September 2021, Perseroan tidak diwajibkan untuk menggunakan penilai,” ungkap Helmy.
Dengan dukungan pendanaan itu, Tower Infrastructure akan memperoleh peningkatan pendapatan tidak hanya berbentuk bunga pinjaman yang dibayarkan TB, tetapi juga tambahan pendapatan dari pembangunan sites telekomunikasi baru oleh TB.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)