Terungkap Fakta! Bank Dunia Akui Upah Pekerja Pria Lebih Besar dari Wanita

Antara, Jurnalis
Selasa 08 Maret 2022 06:23 WIB
Kesenjangan upah pria dan wanita. (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Bank Dunia menyebut masih ada kesenjangan upah antara pria dan wanita di Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen yang mengatakan partisipasi perempuan dalam angkatan tenaga kerja minim karena kesenjangan upah tersebut.

"Di sektor formal saat ini pria berpenghasilan sekitar 30 persen lebih banyak daripada wanita. Sementara di sektor informal, kesenjangan itu meningkat hingga 50 persen," ujarnya, Senin (7/3/2022).

Menurutnya, untuk menutup kesenjangan upah tersebut, maka dapat menerapkan strategi untuk merekrut, mempertahankan, dan mempromosikan perempuan.

 BACA JUGA:Wah, Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Hanya Tumbuh 3,7% pada 2021

Sehingga partisipasi angkatan kerja wanita bisa meningkat.

Dia menegaskan kalau itu suatu kesenjangan itu harus dihilangkan, mengingat wanita lebih banyak merasakan dampak negatif pandemi, karena lebih banyak dari mereka bekerja di perhotelan, sektor ritel, atau industri garmen.

Sedangkan sektor-sektor itu, paling terdampak Covid-19.

Sehingga menyebabkan wanita kehilangan pekerjaan yang signifikan dan mengalami pengurangan jam kerja.

Dia juga berharap perempuan bisa lebih dominan dalam dunia usaha.

"Meskipun Indonesia telah memiliki jaringan pengusaha perempuan yang sangat aktif, wanita masih terus menjalankan usaha yang lebih kecil dan kurang produktif ketimbang laki-laki," pintanya.

Baginya, menutup kesenjangan gender adalah hal yang benar sekaligus merupakan kebijakan yang baik dalam mendorong pembangunan dan pemulihan.

 BACA JUGA:Bank Dunia Klaim Beri 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Seluruh Dunia

Lantaran, selama ini, bakat yang dimiliki wanita belum dimanfaatkan dengan baik di Indonesia.

Maka dari itu seluruh peluang perlu digali untuk sepenuhnya mengembangkan dan memanfaatkan potensi perempuan.

Contohnya, dalam meningkatkan keterwakilan pemimpin perempuan, pengambil keputusan, dan peserta angkatan kerja.

Kalau bakat itu digunakan dengan baik maka bisa memajukan kesetaraan gender dan mencapai panggilan sosial, ekonomi, dan pembangunan.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya