Mendag Minta Pedagang Minyak Goreng di Pasar Pasang Spanduk, untuk Apa?

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Rabu 09 Maret 2022 10:48 WIB
Mendag minta pedagang minyak goreng di pasar pasang spanduk. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta pedagang minyak goreng di pasar pasang spanduk harga sesuai HET.

Hal itu dia sampaikan saat meninjau langsung harga dan pasokan barang kebutuhan pokok terutama minyak goreng di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta hari ini, Rabu (9/3/2022).

Dari hasil tinjauannya, Lutfi menemukan satu permasalahan, yakni tidak ada satupun kios menjual minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Minyak goreng, ada barangnya. Baik curah maupun kemasan. Permasalahannya hari ini, tidak ada satupun kios yang kita datangkan hari ini menjual minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah," ujar Lutfi.

 BACA JUGA:Truk Terbalik di Tol Medan, Muatan Puluhan Jeriken Minyak Goreng Berserakan

Pada kunjungan ke Pasar Kebayoran Lama hari ini, Kemendag datangkan satu mobil yang membawa minyak goreng curah untuk diperjualkan kepada para pedagang.

Adapun harganya dibanderol Rp10.500/liter. Sehingga para pedagang bisa menjual ke masyarakat seharga Rp11.500/liter.

"Ini suppliernya datang langsung, minyak goreng curah dijual dengan harga Rp10.500/liter, dan dijual ke masyarakat tidak boleh lebih dari HET Rp11.500/liter," tegasnya.

Melihat masih ada persoalan harga yang tak sesuai HET di pasar Kebayoran Lama, Lutfi berencana akan memberikan spanduk kepada pedagang pasar tersebut yang bertuliskan harga minyak goreng curah Rp11.500/liter atau Rp12.800/kg.

"Saya akan beri pedagang di sini spanduk yang ada keterangan harga HET supaya tidak lagi menjual di atas HET. Jadi masyarakat bisa memperoleh harga murah," bebernya.

 BACA JUGA:Mendag Marah! Tak Ada Satupun Pedagang Jual Minyak Goreng Sesuai HET

Dia menambahkan, yang terjadi saat ini adalah diskrepensi antara ritel modern dengan pasar tradisional.

Karena harga di pasar tradisional jauh lebih tinggi, jadi orang bisa mengantre di ritel modern.

Kemudian masuk ke ritel sederhana dan menjual harga jauh lebih tinggi dari pada yang ditentukan pemerintah.

Itu mengapa banyak orang berbondong-bondong lebih memilih pergi ke ritel modern untuk membeli minyak goreng dibandingkan ke pasar tradisional.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya