2. Hambat Pertumbuhan
Larangan impor minyak Rusia bisa emakin memperlambat pemulihan global.
Apalagi, kini dunia baru mulai bangkit sejak diterpa pandemi Covid-19.
Pada perhitungan awal oleh Bank Sentral Eropa (ECB) menunjukkan bahwa perang dapat memotong pertumbuhan ekonomi Eropa sebesar 0,3 hingga 0,4 persen pada tahun ini dalam skenario dasar dan mencapai 1 persen jika perang semakin parah.
BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Meroket USD110/Barel tapi Mulai Langka
Sehingga, ada risiko stagflasi yang tinggi, atau pertumbuhan kecil hingga minimal ditambah dengan inflasi yang tinggi. Namun, selanjutnya, pertumbuhan zona euro kemungkinan akan tetap kuat, bahkan jika harga komoditas terbukti menjadi hambatan pada beberapa bulan ke depan.
Kemudian, The Fed memperkirakan setiap kenaikan $10 per barel harga minyak, dapat memangkas pertumbuhan sebesar 0,1 poin persentase.
Adapun pihak swasta memprediksikan bahwa dampaknya tidak signifikan.
Dilanjut dengan Di Rusia, dampak inflasi diperkirakan signifikan.
Itu berdasarkan data JPMorgan memperkirakan bahwa ekonominya akan berkontraksi sebesar 12,5 persen.