NEW YORK - Selain emas, harga minyak dunia juga jatuh 5% ke level terendah dalam dua minggu terakhir. Harga minyak turun karena kemajuan diplomatik damai Rusia ke Ukraina terus mengalami perkembangan. Selain itu, pasokan global minyak global meningkat di tengah larangan perjalanan terkait pandemi di China menimbulkan keraguan atas permintaan.
Minyak berjangka Brent untuk pengiriman Mei anjlok USD5,77 atau 5,1% menjadi USD106,90 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April jatuh USD6,32 atau 5,8% menjadi USd103,01 per barel.
Baca Juga: Minyak Brent Tembus USD110,01/Barel, Siap-Siap Harga BBM Naik?
Adapun penutupan hari ini menjadi yang terendah untuk WTI sejak 28 Februari dan terendah untuk Brent sejak 1 Maret. Kedua kontrak acuan telah melonjak sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina dan naik sekitar 36% sepanjang tahun ini.
"Harga minyak mencerminkan sentimen bearish yang diambil dari ekspektasi perkembangan positif dalam putaran terakhir negosiasi Rusia-Ukraina," kata Analis Energi Rystad Energy, Kaushal Ramesh, dikutip dari Antara, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga: Naik 7%, Harga Minyak Capai Level Tertinggi di USD104,9/Barel
Delegasi Rusia dan Ukraina mengadakan pembicaraan putaran keempat melalui tautan video daripada secara langsung di negara tetangga Belarusia seperti di masa lalu, tetapi tidak ada kemajuan baru yang diumumkan.
Ukraina mengatakan pembicaraan dengan Rusia mengenai gencatan senjata, penarikan segera pasukan dan jaminan keamanan meskipun terjadi penembakan fatal terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Kyiv.
"Wabah Covid-19 baru di China menyebabkan meningkatnya penutupan karena Omicron menyebar dengan cepat. Yang dapat mengurangi permintaan energi global karena China adalah importir minyak, gas alam cair, dan batu bara terbesar di dunia," ujar Analis Energi EBW Analytics.
Sebuah provinsi di Timur laut China memberlakukan larangan perjalanan yang langka karena wabah Omicron.
Produksi kondensat minyak dan gas Rusia naik menjadi 11,12 juta barel per hari (bph) sejauh ini pada Maret, dua sumber yang akrab dengan data produksi mengatakan kepada Reuters, meskipun ada sanksi.
Amerika Serikat telah melarang impor minyak Rusia dan Inggris mengatakan akan menghapusnya secara bertahap pada akhir 2022. Rusia adalah pengekspor minyak mentah dan produk minyak terbesar di dunia, mengirimkan sekitar 7 juta barel per hari atau 7,0 persen dari pasokan global.
(Feby Novalius)