Tetapi analis pasar lainnya khawatir kenaikan suku bunga agresif yang diproyeksikan dapat menyebabkan ekonomi tergelincir.
"Ini terlihat seperti The Fed yang berniat menyebabkan resesi untuk mengatasi masalah inflasi dan itu sama piciknya dengan menyebut inflasi sementara setahun yang lalu," kata Kepala Investasi Horizon Investments, Scott Ladner.
Data historis menunjukkan kebijakan moneter yang lebih ketat sering disertai dengan kenaikan yang solid di saham. S&P 500 telah mengembalikan rata-rata 7,7% pada tahun pertama The Fed menaikkan suku bunga, menurut studi Deutsche Bank dari 13 siklus kenaikan sejak 1955.
(Feby Novalius)