JAKARTA - Harga minyak goreng mendadak mahal usai kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) dicabut. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi pun mengakui kesalahannya saat rapat dengan Komisi VI DPR RI.
Mendag menjelaskan, harga minyak goreng naik karena mahalnya minyak sawit mentah. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil/ CPO trennya menguat sejak Maret 2021.
"Kesalahan utama saya, tidak bisa memprediksi akan terjadi invasi Rusia terhadap Ukraina. Ini saya sebut tadi deduksinya adalah mengundang orang jadi berbuat serakah dan jahat terhadap minyak goreng," kata Lutfi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis, (17/3/2022).
Dia menjelaskan, Rusia dan Ukraina merupakan negara yang memproduksi minyak dari biji bunga matahari. Namun karena mereka berkonflik, pengguna minyak biji matahari atau sunflower dialihkan ke CPO.