BEKASI - Harga minyak goreng kemasan mendadak mahal usai aturan harga eceran tertinggi (HET) dicabut. Kini HET Rp14.000 hanya berlaku pada minyak goreng curah.
Dengan demikian, harga barang yang tengah menjadi bulan-bulanan itu disesuaikan dengan harga pasar. Tapi, realita di lapangan, kebijakan baru itu bikin emak-emak jadi tambah pusing.
Berdasarkan pantauan MNC Portal di Naga Swalayan, Tambun Bekasi hari ini, Jumat (18/3/2022). Minyak goreng tersusun rapih dengan label harga baru yakni di kisaran Rp44.750-49.500 per 2 liter (tergantung merek).
Untuk merek Bimoli ukuran 27 liter dijual seharga Rp49.500, Sunco Rp46.900, Kunci Mas Rp44.750, dan Tropical Rp47.500.
"Kemarin ditimbun. Giliran sudah dicabut HET-nya, barang-barangnya dikeluarin," celetuk Yati selaku pembeli sekaligus ibu rumah tangga saat dihampiri MNC Portal di rak penyimpanan minyak goreng.
"Mestinya harganya normal kaya dulu saja. Mana sekarang harganya naik, lagi. Hampir dua kali lipat dari sebelumnya (saat harga 2 liternya Rp28.000). Sekarang saja sudah Rp49.000an. Emak-emak bingung jadinya," ungkap Yati.
Rekan belanjanya, Enim yang ikut belanja saat itu menambahkan, dirinya terakhir membeli minyak goreng di warung seharga Rp35.000 ukuran 2 liter. Itu pun mereknya tidak terkenal, alias baru muncul saat isu minyak goreng ini booming.
"Terakhir saya beli minyak goreng itu harganya Rp35.000, di warung. Mereknya nggak terkenal pokoknya. Sekarang sudah lonjak lagi harga minyak," ujarnya.
Yati dan Enim berharap, stok minyak goreng bisa mencukupi kebutuhan masyarakat terlebih sebentar lagi akan masuk bulan Ramadhan. Selain itu, harganya juga bisa lebih turun lagi dari harga saat ini.
"Harganya normal saja lah. Jangan terlalu baik, jangan juga terlalu turun. Biasa aja," tutup mereka.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)