Karena kalau tidak berutang justru bisa mengancam kesehatan masyarakat yang kini masih di tengah pandemi Covid-19.
Meski begitu, dia juga menyebut kalau utang yang dimiliki Indonesia ini lebih terkendali dibanding negara lain.
"Ini dapat dilihat dari defisit anggaran yang sudah turun perlahan dan kembali di bawah 3%. Jadi kenapa utang? karena kita menerima penerimaan saat ekonomi naik lagi. Tahun ini 2 bulan pertama penerimaan di atas 30%, jadi APBN tool, kalau dibutuhkan dia kerja keras dan saat sudah membaik dia disehatkan kembali," jelasnya.
Baca Selengkapnya: Pemerintah Punya Utang Hampir Rp7.000 Triliun, Sri Mulyani: Demi Rakyat
(Zuhirna Wulan Dilla)