JAKARTA - PLN mengakui sistem pelayanan perusahaan sebelumnya tidak efektif. Hal ini lantaran sistem yang diterapkan PLN berbelit-belit dan cenderung lamban.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI. Menyadari hal itu, BUMN di sektor kelistrikan ini lantas membongkar ulang atau memperbaiki sistem pelayanannya.
"Di saat itu pelayanan pelanggan kami memang kualitasnya kami akui di masalah lalu kurang prima dan kami melakukan suatu oversize, bongkar ulang, kami petakan proses bisnisnya, proses bisnis yang berbelit-belit, proses bisnis yang lambat kami bongkar, kami ringkas dan sederhanakan," ungkap Darmawan, Senin (28/3/2022).
Sebagai gantinya, perusahaan membangun suatu sistem digital yang dikonsolidasikan dalam satu ekosistem yang lebih ringkas dan mudah. Sehingga pelayanan terhadap pelanggan bisa meningkat secara drastis.
Salah satu realisasi atas perbaikan sistem layanan PLN adalah dengan mengeluarkan aplikasi PLN Mobile. Ini merupakan aplikasi mobile customer self service berbasis mobile yang terintegrasi dengan Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpadu (APKT) dan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T).
Tak hanya itu, Darmawan menyebut selama 2 tahun belakangan ini perseroan fokus pada penguatan digitalisasi di sektor lainnya. Misalnya digitalisasi untuk pembangkit listrik.