Berdasarkan laporan keuangan perseroan terungkap, pertumbuhan laba sejalan didukung pertumbuhan penjualan sebanyak 51,01% menjadi Rp 11,93 triliun sampai akhi 2021, dibandingkan tahun 2020 senilai Rp 7,90 triliun.
Segmen penjualan kepada pihak bukan berelasi menjadi penyumbang utama pendapatan, yakni sebanyak Rp 10,16 triliun yang terdiri atas penjualan dalam negeri sebesar Rp 7,79 triliun dan penjualan ekspor Rp 2,36 triliun. Disusul dengan penjualan dari pihak berelasi, yakni Rp 1,78 triliun.
Keuntungan juga didukung keberhasilan perseroan menekan retur dan potongan penjualan hingga 40,51% menjadi Rp 8,56 miliar pada segmen pihak berelasi.
Beban pokok penjualan naik 54,80% menjadi Rp 10,31 triliun dari sebelumnya Rp 6.67 triliun. Kontribusi paling besar pada beban penjualan yakni oleh pengeluaran untuk pembelian bahan baku. Adapun beban penjualan juga tercatat meningkat 36,19% menjadi Rp 387,21 miliar dari Rp 284,31 miliar.
Kontribusi paling besar pada naiknya beban penjualan disumbang oleh biaya pengangkutan selama 2021. Pada segmen pendapatan keuangan, FASW hanya mendapatkan Rp 2.37 miliar dari sebelumnya Rp 6,75 miliar.
Meski demikian, perseroan mampu menekan beban umum administrasi dan juga beban keuangan yang menurun masing-masing 4,29% dan 34,96%. Kerugian dari selisih kurs bersih juga menurun menjadi Rp 35,17 miliar dari sebelumnya menanggung rugi hingga Rp 110,66 miliar.
(Taufik Fajar)