CHICAGO - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Senin di tengah tekanan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar yang lebih kuat. Investor juga mencermati pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang dilakukan pada hari ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange jatuh USD14,4 atau 0,74% menjadi USD1.939,80 per ounce. Hal ini memperpanjang penurunan akhir pekan lalu.
Baca Juga: Harga Emas Antam Masih Dijual Rp999.000/Gram
Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mencapai level tertinggi sejak April 2019 pada hari itu, didukung oleh taruhan kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve untuk melawan inflasi yang melonjak.
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Namun, pelemahan emas dibatasi karena kekhawatiran inflasi.
Baca Juga: Jenis Emas Termahal dan Termurah di Pegadaian
"Setiap kali kita mengalami tekanan inflasi seperti yang kita lihat sekarang, sejarah menunjukkan bahwa pasar logam telah dicari dan saya menduga itu akan terus terjadi," ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wycoff, dikutip dari Antara, Selasa (29/3/2022).
Membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dolar menguat 0,4%.