JAKARTA — Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menilai program kebijakan penangkapan ikan terukur mengurangi sejumlah kegiatan penangkapan ikan secara ilegal atau ilegal fishing khususnya dari negara tetangga yaitu Malaysia maupun Filipina.
“Jadi untuk ilegal fishing dari negara tetangga (Asean) sebenarnya semakin sini semakin bulan semakin tahun semakin turun dan berkurang jadi kita sampai hari ini 2022 masih kehitung jari lah dulu di bulan sekarang (maret) udah banyak yang tercatat lakukan ilegal fishing,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Baca Juga: 3 Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap, Praktik Illegal Fishing Tak Ada Ampun
Menurutnya, KKP telah memiliki komitmen untuk mempercepat Dalam mengembangkka 3 terobosan kkp di sektor ekonomi biru, ekologi dan faktor sosual
“Yang terbaru di 2022 ada enam, 4 pelaku ilegal Fishing dari Malaysia dan dua philipina, ini sudah sangat jauh lebih baik kami terus mendorong dan memberantas kapal-kapal asing lagi,” tambahnya.
Baca Juga: Nekat Masuk ZEEI, Kapal Pencuri Ikan Asal Malaysia dan Filipina Diciduk
Itu yang menjadi catatan dari KKP adalah overfishing dari lokal yang menyatakan bahwa sejumlah nelayan tidak mengambil ikan dengan terjadwal.
“Justru yang lokal, akan kita siap evaluasi dan terapkan ada nelayan yang ambil unreported fishing yang ngambilnya tak ada waktu,” tandasnya.