Luhut berpesan, agar polemik antara Terawan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bisa segera menemui titik terang. Karena menurutnya Terawan sudah terbukti banyak membantu pasiennya dengan metode cuci otak Digital Subtraction Angiography (DSA) yang diperdebatkan.
Sebelumnya, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI menilai Terawan melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki) karena dianggap mempromosikan Vaksin Nusantara sebelum penelitian selesai.
(Dani Jumadil Akhir)