Harga Minyak Naik 2% Usai Produsen Berencana Lepas Cadangan

Antara, Jurnalis
Sabtu 09 April 2022 06:35 WIB
Minyak mentah hari ini. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan. Untuk minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni bertambah USD2,20 atau 2,19 persen, menjadi menetap di USD102,78 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei terangkat USD2,23 menjadi ditutup di USD98,26 per barel, Sabtu (9/4/2022).

Hal ini terjadi setelah negara-negara konsumen utama mengumumkan rencana untuk melepaskan minyak mentah dari cadangan strategis mereka.

Pada minggu ini Brent merosot 1,5 persen sementara WTI jatuh 1,0 persen. Selama beberapa minggu, harga acuan minyak berada pada posisi paling fluktuatif sejak Juni 2020.

Mitra di Again Capital LLC bernama John Kilduff mengatakan perdagangan berombak sepanjang hari dan kontrak melonjak lebih tinggi sebelum penyelesaian karena pedagang menutup posisi jual menjelang akhir pekan.

BACA JUGA:Inggris Stop Impor Batu Bara dan Minyak dari Rusia pada Akhir Tahun Ini

Kemudian, ada kerugian mingguan terjadi karena kekhawatiran atas risiko pasokan mereda setelah beberapa negara mengumumkan untuk melepaskan cadangan minyak mentah mereka.

Lalu, negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) akan melepaskan 60 juta barel selama enam bulan ke depan, dengan Amerika Serikat mencocokkan jumlah itu sebagai bagian dari pelepasan 180 juta barel yang diumumkan pada Maret.

"Ada beberapa kekhawatiran bahwa dengan menurunkan harga secara artifisial, Anda hanya akan meningkatkan permintaan dan itu akan menghapus pasokan itu dengan cukup cepat," kata Seorang Analis di Price Futures Group Phil Flynn.

Diketahui, rilis ini juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen serpih AS, dari mempercepat peningkatan produksi bahkan dengan harga minyak sekitar USD100 per barel, kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

Adapun komitmen kelompok negara pengekspor minyak OPEC+ untuk target produksi telah berkontribusi menyerap kelebihan pasokan di pasar, kantor berita negara Irak mengutip kementerian perminyakan mengatakan pada Jumat (8/4/2022).

Sedangkan, Analis PVM, Stephen Brennock mengatakan keraguan tetap ada tentang apakah pasokan dari rilis cadangan darurat akan mengatasi kekurangan minyak mentah Rusia.

JPMorgan memperkirakan rilis cadangan "berjalan jauh dalam jangka pendek" untuk mengimbangi 1 juta barel per hari dari pasokan minyak Rusia yang diharapkan tetap offline secara permanen.

"Namun, menantikan 2023 dan seterusnya, produsen global kemungkinan perlu meningkatkan investasi untuk mengisi kesenjangan pasokan Rusia dan mengisi kembali cadangan strategis IEA," kata bank itu dalam sebuah catatan.

Lalu, produsen-produsen AS menambahkan 13 rig minyak dalam seminggu hingga 8 April, data dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes menunjukkan, kenaikan minggu ketiga berturut-turut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya