Seperti diketahui, Uni Eropa sedang menyusun proposal kebijakan embargo minyak dari Rusia. Kabar terbaru, untuk saat ini belum ada kesepakatan yang diteken di antara anggota benua biru tersebut.
"Pasar minyak masih rentan terhadap guncangan besar jika energi Rusia dikenai sanksi, dan risiko itu tetap ada di atas meja," kata Analis OANDA, Edward Moya, dilansir Reuters, Selasa (12/4/2022).
BACA JUGA:Harga Minyak Naik 2% Usai Produsen Berencana Lepas Cadangan
Menjawab ketidakmampuan OPEC, negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) berencana untuk melepaskan sekitar 240 juta barel selama enam bulan ke depan.
Ini dilakukan dalam upaya untuk menahan harga minyak yang bergejolak. Rilis cadatangan minyak dimulai dari stok AS sekitar 180 juta barel dengan rata-rata 1 juta barel per hari mulai Mei bulan depan.
(Zuhirna Wulan Dilla)