JAKARTA – PT Blue Bird Tbk (BIRD) membukukan pendapatan senilai Rp673,98 miliar di kuartal pertama 2022. Pendapatan BIRD meningkat 40,41% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp480 miliar.
Selain itu, perseroan juga mencatatkan beban langsung sebesar Rp500,75 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini, lebih besar dari tahun lalu yang Rp396,76 miliar. Alhasil, laba bruto BIRD pada kuartal I-2022 adalah Rp173,22 miliar, meningkat 107,9% ketimbang periode sama tahun 2021 sebesar Rp83,29 miliar.
Tercatat, untuk laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp47,14 miliar. Capaian itu berbanding terbalik dari periode yang sama tahun lalu yang masih membukukan rugi Rp28,25 miliar. Sebagaimana diketahui, BIRD juga telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp8,7 miliar pada tahun penuh 2021. Angka ini meningkat signifikan sebesar 105,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono pernah mengatakan, pihaknya senantiasa berusaha beradaptasi dengan cara-cara baru di bisnis transportasi. Pencapaian tahun lalu merupakan hasil kerja keras, dedikasi, dan profesionalisme semua insan yang tergabung dalam keluarga besar Bluebird.
Lebih lanjut, Sigit mengatakan, pihaknya juga telah mempelajari pentingnya menemukan cara baru yang lebih efisien dan produktif dalam memberikan layanan berkelanjutan dan hemat biaya.“Dengan langkah transformasi yang telah kami laksanakan, berbagai pencapaian positif yang kami capai saat ini serta kinerja keuangan yang lebih solid, Bluebird kini memiliki fundamental yang jauh lebih baik dalam menghadapi tantangan dan dalam mengembangkan kegiatan bisnisnya ke depan," ujar dia
Sebagai informasi, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp1,2 triliun. Sumber pendanaannya berasal dari kas internal maupun pinjaman perbankan. Direktur BIRD, Eko Yuliantoro mengungkapkan, BIRD mayoritas capex BIRD tahun ini bakal dialokasikan untuk membeli sekitar 5.000 unit armada baru. “Kami akan meremajakan kendaraan taksi dan juga kendaraan-kendaraan non taksi,” ujar Eko.
Eko bilang, sebelumnya BIRD sempat melakukan penjualan terhadap unit-unit armada perusahaan yang sudah berumur pada 2020-2021 ini. Lewat ekspansi penambahan armada ini, BIRD berharap bisa meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Ekspansi ini juga dilakukan dalam rangka menyambut potensi pemulihan pasar di tahun 2022. Optimisme BIRD didasari sejumlah faktor, salah satu di antaranya yakni tren pemulihan permintaan yang sudah dijumpai perusahaan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)