Dari sisi internal, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada Kuartal Pertama 2022 tumbuh 5,01 persen secara year on year. Pertumbuhan ini ditopang pulihnya sejumlah aktivitas ekonomi pasca-pandemi Covid-19.
Pertumbuhan signifikan ini juga karena ada low base effect pada Triwulan Pertama 2021 yang kita ketahui ekonomi Indonesia terkontraksi 0,7 persen.
Pada Kuartal yang sama 2021 lalu, pertumbuhan ekonomi masih minus 0,7%. Inilah yang disebut low base effect atau kecenderungan pertumbuhan dari nilai yang kondisi awalnya rendah.
Meski tumbuh tinggi, perekonomian tanah air secara kuartal menurun bila dibandingkan dengan Kuartal Keempat 2021.
BACA JUGA:Dolar AS Perkasa, Rupiah Hari Ini Melemah ke Rp14.518/USD
Penurunannya sebesar 0,96%. Dengan pertumbuhan ekonomi ini, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan Pertama 2022 mencapai Rp4.513 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan Rp2.819 triliun.
Sedangkan menurut lapangan usaha, 65,74% PDB berasal dari sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.
Sementara itu berdasarkan komponen pengeluaran distribusi, PDB Triwulan Pertama 2022 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.
"Pergerakan mobilitas penduduk pada Triwulan Pertama 2022 sudah sangat baik. Kondisi ini memberi dampak positif kepada pertumbuhan produksi, konsumsi, dan investasi," pungkas Ibrahim.
(Zuhirna Wulan Dilla)