JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) terus mengalami peningkatan. Hal ini membuat PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) semakin yakin menggelar penawaran saham umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.
”Sudah tepat jika perusahaan komoditas, termasuk CPO, melakukan IPO saat ini karena sedang ada momentumnya. Kalau segi prospek baik. Dari sisi sektoral memungkinkan,”kata Chief Executive Officer PT Elkoranvidi Indonesia Investama Fendi Susiyanto di Jakarta, kemarin.
Di sisi lain, keberhasilan IPO juga sangat ditentukan oleh kesiapan internal perusahaan. Menurut Fendi, perusahaan sawit dapat mempersiapkan diri menangkap peluang bisnis dari momentum yang disediakan pasar. Kesiapan internal yang dibutuhkan mulai dari SDM, kondisi keuangan, struktur perusahaan, hingga perpajakan.
Kemudian, perusahaan juga harus memastikan bahwa pihak eksternal yang membawa IPO dapat menemukan kantong-kantong investor.“Jangan sampai sektornya bagus, tetapi perusahaannya belum siap. Penentu IPO dari internal dulu. Efek pasar bisa cukup tinggi karena ini sektornya lagi bagus. Tapi kalau penasihat keuangan atau underwriter-nya kurang mumpuni, maka tidak bisa membawa IPO dengan baik,” tambah Fendi.
Lebih jauh, Fendi mengemukakan sejumlah momentum yang berpotensi menjadi daya tarik IPO, di antaranya adalah harga CPO yang masih terus naik. Pasar saham menjadi pilihan mendapatkan tambahan modal karena pencairan kredit bank dibatasi selama pandemi. Bagi investor, suku bunga bank rendah kurang menarik, sehingga diperlukan alternatif lain untuk menempatkan dana. Kondisi ini menyebabkan, investor pasar modal meningkat selama pandemi, terutama retail. Padahal selama ini pertumbuhan investor retail sangat lambat.