JAKARTA - Neraca perdagangan RI periode Januari-April 2022 mencapai USD16,89 miliar atau setara Rp234,2 triliun. (Kurs: Rp14.400).
Data ini diungkap oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono yang menyampaikan kalau capaian tersebut tertinggi dibandingkan surplus pada periode yang sama sejak 2017 lalu.
"Surplus ini merupakan kinerja terbaik jika dibandingkan dengan 2021 lalu," kata Margo dikutip dari video yang diunggah Antara, Selasa (17/5/2022).
BACA JUGA:Neraca Dagang RI ke Rusia-Ukraina Defisit, BPS: Merugikan
Dia menjelaskan kalau negara penyumbang surplus tertinggi adalah Amerika Serikat sebesar USD1,6 miliar yang berasal dari pakaian dan aksesori.
Adapun India yang menyumbang USD1,5 miliar berasal dari bahan bakar mineral, lemak, dan minyak nabati.
Kemudian, ada Filipina yang menyumbang sebesar USD977,9 miliar dari bahan baku mineral dan kendaraan.
BACA JUGA:Neraca Dagang Industri Kimia Masih Defisit, Ini Penyebabnya
Diketahui, BPS pun melaporkan neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus USD7,56 miliar pada April 2022, yang sekaligus menjadi surplus RI ke-24 kali berturut-turut.
"Jadi, surplus kita cukup tinggi dan ini beruntun selama 24 bulan. Komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar itu berasal dari lemak dan minyak hewan atau nabati kemudian bahan bakar mineral," jelas Margo.
Dia menyebut Indonesia juga mengalami defisit neraca dagang dengan sejumlah negara yang terbesarnya dengan Argentina, Australia, dan Thailand.
(Zuhirna Wulan Dilla)