"Hal tersebut seimbang dengan dana yang dikeluarkan serta proses pengerjaannya membutuhkan tenaga khusus dan teknologi modern," ungkapnya.
Anak usaha BUMN Konstruksi ini juga berhasil mengadaptasi teknologi produksi slab track asal Tiongkok dengan biaya yang lebih efisien. Kuntjara mencatat pihaknya mampu menyelesaikan produksi dengan melibatkan jumlah pekerja lokal sebanyak 283 orang.
BACA JUGA:Luhut Ingin Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diresmikan Jokowi dan Xi Jinping
Dalam proyek KCJB ini, WIKA Beton tak hanya berpartisipasi pada produksi slab track saja, tapi juga ikut membangun struktur lintasan, berupa produksi Bantalan Jalan Rel (BJR) atau Railway Sleepers.
Lalu, penyediaan Ready Mix Concrete melalui 4 batching plant yaitu batching plant Halim, batching plant Karawang, batching plant Walini, dan batching plant Baros.
(Zuhirna Wulan Dilla)