JAKARTA – Orang terkaya di dunia Elon Musk digugat oleh para investor dari Twitter. Elon Musk dituding memanipulasi harga saham perusahaan dalam masa pengajuan tawaran membeli Twitter senilai USD44 miliar.
Para investor menyebutkan bahwa sang CEO Tesla menghemat USD156 juta dengan tidak mengungkapkan bahwa dia telah membeli lebih dari 5% saham Twitter pada 14 Maret 2022.
Melansir Reuters, Jumat (27/5/2022), para investor itu merasa dirugikan dan berharap Elon bisa dihukum dan didenda untuk dugaan tersebut.
Selain itu, Twitter juga ikut digugat dalam gugatan yang sama dengan alasan perusahaan memiliki kewajiban untuk menyelidiki perilaku Musk, meskipun mereka tidak meminta ganti rugi dari perusahaan.
Para investor mengatakan Musk terus membeli saham setelah menunjukkan minatnya pada Twitter, dan akhirnya mengungkapkan pada awal April bahwa ia memiliki 9,2% kepemilikkan dari perusahaan.
Gugatan itu diajukan di Pengadilan Federal San Francisco pada Rabu (24/5) waktu setempat.
"Dengan menunda pengungkapan sahamnya di Twitter, Musk terlibat dalam manipulasi pasar dan membeli saham Twitter dengan harga yang sangat rendah," kata perwakilan investor yang dipimpin oleh warga Virginia bernama William Heresniak.
Baik Musk maupun pengacaranya tidak segera menanggapi permintaan komentar. Twitter menolak berkomentar.
Waktu pengungkapan saham Musk telah memicu penyelidikan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Wall Street Journal melaporkan awal bulan ini.
SEC mewajibkan setiap investor yang membeli saham melebihi 5% di sebuah perusahaan untuk mengungkapkan kepemilikan mereka dalam waktu 10 hari setelah melewati ambang batas.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)