Meski demikian, zona euro, wilayah 19 negara yang berbagi euro, dan Amerika Serikat tidak jauh berbeda dalam hal pandangan ekonomi mereka. OECD mengatakan yang pertama akan tumbuh 2,6% tahun ini dan AS akan berkembang sebesar 2,5%.
Untuk Inggris Raya, di mana krisis biaya hidup juga merupakan masalah ekonomi, PDB terlihat sebesar 3,6% tahun ini sebelum merosot ke nol tahun depan.
“Inflasi [di Inggris] akan terus meningkat dan mencapai puncaknya di atas 10% pada akhir tahun 2022 karena berlanjutnya kekurangan tenaga kerja dan pasokan serta harga energi yang tinggi, sebelum secara bertahap turun menjadi 4,7% pada akhir tahun 2023,” kata OECD.
Gambaran makro global telah menjadi gelap untuk negara-negara berkembang, terutama karena mereka diperkirakan paling dirugikan oleh kekurangan pasokan makanan.
“Di banyak ekonomi pasar berkembang, risiko kekurangan pangan tinggi mengingat ketergantungan pada ekspor pertanian dari Rusia dan Ukraina,” kata OECD.
China terlihat tumbuh sebesar 4,4% tahun ini, India sebesar 6,9% dan Brasil dengan marjinal 0,6%.
(Feby Novalius)