AS Terancam Resesi, Indonesia Harus Segera Lakukan Ini

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Senin 13 Juni 2022 16:29 WIB
Ekonomi terancam resesi (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - World Bank menyebut ekonomi global tengah menuju ke jurang resesi. Hal tersebut melihat banyak aspek dan kondisi perekonomian di banyak negara maju.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mencontohkan misalnya pada Amerika Serikat yang memiliki angka Inflasi cukup tinggi. Akhirnya angka inflasi yang tinggi tersebut mengundangkan Bank Sentral Amerika, The Fed cenderung menaikkan suku bunga acuan dan mengeringkan likuiditas.

"Suku bunga yang tinggi, likuiditas yang kering akan membuat demand terbatasi dan menurunkan pertumbuhan ekonomi," ujar Piter kepada MNC Portal, Senin (13/6/2022).

Piter menjelaskan kondisi tersebut bisa membawa Amerika ke jurang Resesi, ekonomi mengalami kontraksi selama dua triwulan berturut-turut. Misalnya pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan I sudah negatif 1,4%, yang disebabkan dari menurunnya ekspor di samping tingginya impor.

"Apabila triwulan 2 kembali negatif maka perekonomian AS secara resmi disebut resesi," kata Piter.

Piter menjelaskan resesi yang terjadi di negara-negara maju memang bakal berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi global. Namun demikian hal tersebut belum tentu berpengaruh terhadap seluruh negara.

"Resesi di negara-negara maju seperti AS akan berpengaruh terhadap perekonomian global. Tetapi tidak berarti semua negara akan mengalami resesi," lanjut Piter.

Menurutnya hal tersebut bisa disebabkan dari arah kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas keuangan seperti Bank Indonesia, maupun OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Piter mengatakan pemerintah harus terus memberikan insentif sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi. Menjaga daya beli masyarakat bawah harus dilanjutkan dengan memberikan bantuan tunai.

"Saat ini kebijakan pemerintah dan otoritas seperti BI dan OJK saya kira sudah cukup mengantisipasi gejolak global. Pemerintah terus memberikan insentif bagi perekonomian, BI masih mampu menahan suku bunga meskipun inflasi sudah beranjak naik," kata Piter.

Menurutnya yang paling penting selain resesi di negara maju adalah penanganan pandemi covid 19. Sebab bagaimanapun saat ini pandemi covid 19 saat ini masih ada.

"Kalau pandemi berlanjut dan terjadi lonjakan kasus lagi, ada gelombang ke empat, akan lebih sulit menghadapi gejolak global," lanjut Piter.

"Kalau pandemi mereda atau bahkan berakhir, meskipun ada gejolak global, saya yakin kita akan mampu bertahan, dan perekonomian akan kembali pulih," pungkasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya