JAKARTA - Serikat petani Kelapa Sawit (SPKS) melaporkan, pasca pencabutan larangan ekspor CPO pada 23 mei 2022 yang lalu, harga Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit swadaya belum kembali normal.
Sekretaris Jendral Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Mansuetus Darto mengatakan harga TBS petani sawit swadaya di wilayah-wilayah anggota di 10 Provinsi dan 14 Kabupaten berdasarkan data 14 juni 2022 mayoritas justru kembali mengalami penurunan.
BACA JUGA:Gagal Ekspor, 3 Pabrik CPO Bangkrut
"Larangan ekspor sudah dicabut, namun harga TBS di beberapa wilayah malah kembali turun. Belum balik seperti sebelum larangan ekspor," ungkap Darto lewat keterangan tertulis yang diterima MNC Portal Indonesia, Selasa (14/6/2022).
Sementara itu petani sawit dan juga Ketua SPKS Kabupaten Seruyan, Arif Mansur Rosyadi menyampaikan turunnya harga TBS di petani sawit swadaya akan mempengaruhi produktivitas petani.
"Dengan harga TBS yang rendah maka sulit bagi petani untuk membeli pupuk yang sangat mahal," ujar Arif.
Dia menjabarkan, harga pupuk saat ini naik sekitar 50-70%.
Misalnya, untuk pupuk yang sering di gunakan oleh petani sawit yaitu pupuk NPK saat ini harganya Rp540.000/sak, untuk pupuk jenis Urea Rp520.000/sak, dan pupuk jenis KCL Rp930.000/sak.