Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menjelaskan Pertamina mengembangkan berbagai kebijakan dan strategi bisnis dari sisi keuangan maupun operasional sebagai upaya menghadapi tantangan harga minyak dunia yang melonjak signifikan.
Dari sisi finansial, Pertamina menerapkan program optimalisasi biaya di seluruh Pertamina Group yang meliputi penghematan biaya (Cost Saving), penghindaran biaya (Cost Avoidance), dan peningkatan pendapatan.
Paralel dengan upaya penghematan, Pertamina juga menjalankan program lindung nilai (hegding) untuk manajemen risiko pasar. Selain itu, perseroan juga melakukan sentralisasi pengadaan, prioritas belanja modal dan manajemen aset dan liabilitas untuk menurunkan biaya atau beban bunga (cost of fund).
“Kami berupaya mengoptimalkan seluruh biaya serta mengelola aspek finansial perusahaan, agar dapat menekan biaya termasuk memprioritaskan proyek-proyek yang memiliki hasil cepat,”ungkapnya.
5. Cara PLN Berhemat
PT PLN (Persero) berhasil merampungkan pembangunan 4 infrastruktur kelistrikan senilai Rp504 miliar di Kalimantan Barat. Keberadaan jaringan kelistrikan ini bakal meningkatkan kualitas pasokan listrik serta menekan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik lebih dari Rp15 miliar per bulan.
General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB) Reisal Rimtahi Hasoloan mengatakan, 4 infrastruktur tersebut yaitu Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Sanggau-Sekadau sirkit 2, SUTT 150 kV Sekadau-Sintang, Gardu Induk (GI) 150 kV Sekadau berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA), dan GI 150 kV Sintang berkapasitas 60 MVA.
"Pengoperasian 4 infrastruktur kelistrikan ini ditandai dengan pengaliran listrik perdana dengan melakukan energize pada 17 dan 18 Juni 2022," kata Reisal.
(Feby Novalius)