"Kita lihat juga pemerintah tidak menaikkan harga BBM, meskipun harga minyak mentah sempat melambung, pemerintah juga tidak menaikkan listrik, jadi paling tidak mudah-mudahan inflasi akan terkendali," tuturnya.
Pada bulan lalu, BPS mencatat bahwa secara bulanan inflasi IHK Mei 2022 sebesar 0,40% (mtm), atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,95% (mtm).
Semerbak wangi optimisme tidak serta merta membuat aktivitas ekonomi kembali seperti sedia kala. Maxi mewaspadai ketidakpastian ekonomi global dapat membuat rupiah kian terpukul, mengingat lonjakan permintaan dolar Amerika Serikat.
Data Bloomberg pada penutupan perdagangan di pasar spot Kamis (30/6) menunjukkan rupiah melemah 0,34% menjadi Rp14.903 per dolar AS.
"Rupiah memang sempat terjaga di Rp14.800an, cuma masih bisa bertahan di sana. Kalau sampai bergerak di atas Rp15.000, maka ini waspada," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)