7 Aduan Belanja Online yang Sering Dikeluhkan Konsumen

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Sabtu 09 Juli 2022 11:04 WIB
Share :

JAKARTA - E-commerce paling banyak diadukan konsumen sepanjang semester I-2022. Layanan yang banyak diadukan soal belanja online.

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) Veri Anggrijono mengungkapkan, dominasi sektor e-commerce didorong pembatasan sosial yang menjadikan banyak sektor bisnis beralih ke transaksi digital dengan menawarkan produk harga kompetitif dan meningkatnya minat belanja daring.

Baca Juga: Belanja Online Bakal Kena Bea Meterai, Ditanggung Penjual atau Konsumen?

Adapun pengaduan konsumen e-commerce meliputi sektor makanan dan minuman, jasa keuangan, jasa transportasi, pariwisata, lektonika, dan kendaraan bermotor.

Berikut jenis pengaduan yang sering disampaikan konsumen:

1. Pembelian barang yang tidak sesuai dengan perjanjian atau rusak.

2. Barang tidak diterima konsumen.

3. Pembatalan sepihak oleh pelaku usaha.

Baca Juga: Belanja Online Kena Meterai Bikin Pelaku Usaha Resah

4. Waktu kedatangan barang tidak sesuai yang dijanjikan. 5. Pengembalian dana (refund).

6. Menambah (top up) saldo.

7. penggunaan aplikasi platform/media sosial.

Lebih lanjut, dia melaporkan, selama Januari hingga Juni 2022, aplikasi WhatsApp menjadi saluran layanan pengaduan konsumen yang paling banyak digunakan. Yakni, ada 3.116 pengaduan yang disampaikan melalui aplikasi tersebut.

Selanjutnya, situs Kemendag menerima 307 aduan dan surat elektronik (e-mail) 228 aduan. Kemudian, pengaduan via telepon sebanyak 34 dan konsumen yang datang langsung ke Kementerian mencapai enam orang. Satu pengaduan lain disampaikan melalui surat.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya