Batal Dibeli Elon Musk Rp658 Triliun, Twitter Bakal Gugat Bos Tesla

Tim Okezone, Jurnalis
Minggu 10 Juli 2022 11:49 WIB
Elon Musk. (Foto: Reuters)
Share :

Tercatat Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter pada April tetapi kemudian menunda pembelian sampai perusahaan media sosial membuktikan bahwa bot spam menyumbang kurang dari 5% dari pengguna totalnya.

Di mana kontrak tersebut meminta Musk untuk membayar Twitter sebesar USD1 miliar jika tidak dapat menyelesaikan kesepakatan karena alasan seperti pembiayaan akuisisi gagal atau regulator memblokir kesepakatan.

Sehingga biaya perpisahan tidak akan berlaku jika Musk mengakhiri kesepakatan itu sendiri. Beberapa karyawan menyatakan ketidakpercayaan dan kelelahan yang disampaikan dengan memposting meme di Twitter, seperti naik rollercoaster dan bayi berteriak ke telepon, dalam komentar nyata tentang perpisahan itu.

Musk mengabaikan dari kesepakatan dan janji Twitter untuk berjuang keras untuk menyelesaikannya menimbulkan ketidakpastian atas masa depan perusahaan dan harga sahamnya selama kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga dan potensi resesi telah melanda.

Sebagai informasi, Pengacara Musk mengatakan bahwa Twitter telah gagal atau menolak untuk menanggapi beberapa permintaan informasi tentang akun palsu atau spam di platform, yang merupakan dasar kinerja bisnis perusahaan.

"Twitter melakukan pelanggaran material terhadap beberapa ketentuan Perjanjian itu, tampaknya telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan yang diandalkan oleh Musk ketika memasuki Perjanjian Penggabungan," kata pengajuan itu.

Untuk alasan Musk batal membeli karena Twitter memecat eksekutif berpangkat tinggi dan sepertiga dari tim akuisisi bakat. Di mana kebijakan tersebut melanggar kewajiban Twitter untuk melestarikan secara substansial komponen material dari organisasi bisnisnya saat ini.

Keputusan Musk ini kemungkinan menghasilkan pergumulan hukum yang berlarut-larut antara orang terkaya di dunia ini dengan perusahaan yang sudah berusia 16 tahun berbasis di San Francisco.

Kini, merger dan akuisisi yang disengketakan akan berakhir di pengadilan Delaware.

Itu karena perusahaan sering kali ingin menyelesaikan ketidakpastian seputar masa depan mereka dan terus maju.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya