Industri Hulu Migas Sumbang Penerimaan Negara hingga Rp145 Triliun

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Senin 11 Juli 2022 15:07 WIB
Migas. (Foto: Reuters)
Share :

Tingginya harga minyak dan gas dunia menjadi kesempatan emas bagi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Kenaikan ini dapat mendorong peningkatan produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyebut tingginya harga minyak dan gas dunia mampu meningkatkan produksi dan lifting migas nasional. Penilaian positif ini lantaran produksi dan lifting migas dalam negeri masih jauh dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2022.

“Tingginya harga minyak dan gas dunia adalah kesempatan emas untuk KKKS dapat meningkatkan produksi dan lifting migas nasional yang saat ini masih jauh dari target APBN 2022 dan Long Term Plan (LTP) Industri Hulu Migas, sehingga perlu adanya program recovery plan," ucapnya.

Harga minyak dunia cukup lama berada di kisaran USD100 per barel dan harga rata-rata hingga 2023 diperkirakan masih diatas USD80 per barel.

Begitu pula untuk harga gas global juga mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan, hingga di atas USD25 per MMBTU. Dengan harga spot LNG saat ini berada di kisaran USD43 per MMBTU atau setara USD240 per barel setara minyak.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya