"Kita tidak membutuhkan institusi baru. Yang kita butuhkan adalah koordinasi yang kuat, berbagi pengetahuan, penelitian dan pengembangan, pendanaan dan tindakan," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperingatkan krisis pangan akan berlangsung hingga tahun depan. Bahkan tidak menutup kemungkinan krisis pangan terjadi dalam waktu yang lama.
"Ini bukan kabar baik bagi kita semua. Pandemi yang belum selesai dan perang yang berlangsung di Ukraina kemungkinan akan memperburuk ketahanan pangan akut 2022 yang sudah parah, yang kita semua sudah lihat bersama," kata Sri Mulyani.
Selain krisis pangan, Sri Mulyani memandang krisis pupuk yang terjadi saat ini akan mengancam ketahanan pangan. Sri Mulyani bilang, krisis pangan bisa terjadi hingga 2023 dan waktu selanjutnya.
"Krisis pupupk yang mengancam juga berpotensi memperburuk krisis pangan hingga 20223 dan seterusnya. Ada urgensi di mana krisis pangan ini harus ditangani," jelasnya.
(Taufik Fajar)