Lanjut Bahlil bertanya, "Supaya Ibu bisa menjalankan usaha dengan baik, butuh modal berapa?," katanya
Kemudian, pelaku usaha pijat itu merespon, "Kontrakan saya setahun Rp 13 juta. Sebelumnya maaf ya pak, kurang lebih Rp 20 juta. Karena tempat tidur yang digunakan tilamnya juga sudah rusak," tuturnya.
Ketika mendengar besaran dana yang dibutuhkan Ratnita, Bahlil tak pikir dua kali akan memberikan modal usaha sesuai yang diminta.
"Oke, kalau begitu, Menteri Investasi yang akan bantu Rp 20 juta ya," ucap Bahlil.
"Nanti kalau saya mau kasih ke BRI, nanti BRI dibilang belum memenuhi standar. Jadi nanti BRI kita kasih ke pengusaha yang memenuhi standar," sambungnya.
Di akhir perbincangan, Ratnita menitip pesan kepada Bahlil bahwa masih banyak pelaku UMK disabilitas yang kesulitan modal. Ia berharap ada ulur dari tangan pemerintah.
"Kalau pelaku UMK (disabilitas) bisnisnya bagus, nanti kita minta pimpinan BRI untuk menyelesaikan," pungkas Bahlil.
(Taufik Fajar)