"Seperti dibilang utang PLN Rp500 triliun, kita bukan saling menyalahkan, Indonesia pada saat itu dengan pertumbuhan yang tinggi, kita memerlukan investasi percepatan ketenagalistrikan. Ingat pernah punya program 35.000 Watt, karena industri kita naik," ungkap Erick.
Erick mengaku utang PLN senilai Rp500 triliun merupakan utang lancar (current liabilities). Fokusnya saat ini melakukan langkah penyehatan agar perusahaan bisa menjaga cash flow-nya.
Dia pun berharap langkah PLN bisa diikuti perusahaan pelat merah lain yang saat ini masih terbebani utang jumbo. Caranya, fokus pada pekerjaannya.
(Feby Novalius)