Ke Korea Selatan, Delegasi B20 Usung Tiga Sektor Strategis

Feby Novalius, Jurnalis
Sabtu 30 Juli 2022 19:31 WIB
Delegasi B20 di Korea Selatan. (Foto: Okezone.com/Kadin)
Share :

Selain menyampaikan rekomendasi kebijakan yang dirumuskan oleh Task Force dan Action Council dari B20 Indonesia, delegasi B20 juga melakukan sosialisasi B20 Summit yang akan diselenggarakan November mendatang di Bali. B20 Indonesia juga menghasilkan dua legacy program yaitu The Carbon Center of Excellence sebagai navigasi isu perdagangan karbon melalui pusat pengetahuan dan pusat berbagi praktik terbaik. Legacy lainnya adalah B20 Wiki, platform yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM untuk melakukan penetrasi pasar ke rantai pasokan global.

“Saya optimis platform The Carbon Center of Excellence dapat menjadi suatu solusi yang saling menguntungkan bagi peluang investasi Indonesia dan Korea Selatan. Misalnya, SK Group baru-baru ini menyatakan ketertarikan investasi sebesar $100 juta untuk mendorong dekarbonisasi di kawasan Asia. Oleh karena itu, kami ingin mengundang para pelaku bisnis Korea Selatan, untuk mendukung dan bergabung dalam upaya dan implementasi platform tersebut guna mencapai tujuan bersama yaitu transisi menuju net zero emission,” tambah Shinta, Sabtu (30/7/2022). 

Tiga Sektor Prioritas untuk Dorong Pemulihan Ekonomi

Terdapat tiga isu atau sektor prioritas yang menjadi peluang kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan yang sejalan dengan agenda Presidensi G20-B20. Pertama, transisi energi berkelanjutan, mengingat Korea Selatan merupakan salah satu negara di Asia yang telah mengambil langkah maju dalam pembangunan infrastruktur energi bersih, baru dan terbarukan melalui pemanfaatan teknologi hijau dalam efisiensi konsumsi energi untuk pengurangan emisi rumah kaca.

Pemerintah Korea Selatan juga mengembangkan alternatif baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui green technology dan energi terbarukan. Sedangkan Indonesia yang telah memiliki komitmen Net Zero Emission, didukung oleh potensi sumber daya terbarukan sebesar 400 GW, baru memanfaatkan sebesar 10 GW saja. Dengan demikian, peluang kerjasama potensial antara dua negara akan mengakselerasi percepatan pertumbuhan green economy di kedua negara.

Kedua, potensi kerjasama kendaraan listrik melalui upaya percepatan proliferasi kendaraan listrik. Korea Selatan telah berinvestasi untuk pengembangan electric vehicle melalui perusahaan Hyundai di Indonesia. Ini menjadi peluang Indonesia dalammengembangkan ekosistem end-to end, dari mulai produksi, baterai grade nikel hingga pembangunan infrastruktur pengisian daya.

Ketiga, sektor digital untuk mendorong percepatan penggunaan teknologi dan digitalisasi oleh UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Melalui kerjasama transfer teknologi serta investasi infrastruktur konektivitas bersama Korea Selatan, peluang UMKM Indonesia untuk masuk pasar Korea Selatan juga akan terbuka lebih besar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya