6 Fakta Subsidi BBM Tembus Rp502 Triliun, Jokowi Sebut Kalau Negara Lain Tak Bakal Sanggup

Zuhirna Wulan Dilla, Jurnalis
Sabtu 06 Agustus 2022 04:30 WIB
Pertamina. (Foto: Pertamina)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut subsidi BBM sudah menembus angka Rp502 triliun.

Bahkan, dia meyakini negara lain tak akan mampu memberi subsidi BBM hingga Rp502 triliun.

"Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM itu sudah sangat terlalu besar, dari Rp170-an (triliun) sekarang sudah Rp502 triliun," kata Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka seperti dikutip YouTube Setpres, Selasa, (2/8/2022).

 BACA JUGA:Pertamina Akui Penyaluran BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran

Dia pun juga membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lainnya.

Di mana untuk harga bensin di negara lain sudah ada yang menembus angka Rp31.000-32.000 per liter.

Dirangkum Okezone, Sabtu (6/8/2022), fakta Jokowi sebut subsidi BBM tembus Rp502 triliun.

1. Pemerintah Masih Berikan Subsidi Pertalite

 

Diketahui, bahwa harga Pertalite masih ditahan di Rp7.650 karena disubsidi pemerintah.

"Selain subsidi energi, pemerintah juga tetap memberikan subsidi pangan untuk menahan kenaikan harga pangan di domestik karena tekanan di rantai pasok pasar global. Di negara lain (harga) sudah naik 30%, 40%, 50% naik. Karena apa? mereka yang makan gandum, baik di Asia, Afrika, Eropa, sekarang berada di posisi yang sangat sulit, sudah mahal, barangnya tak ada," jelas Jokowi.

2. RI Jamin Subsidi Energi dan Pangan

Presiden Jokowi pun memastikan n subsidi agar harga energi dan pangan tetap terjangkau di pasar dalam negeri walau ada gejolak pada produksi dan distribusi.

"Baru akan melakukan pemulihan (dari pandemi Covid-19), tapi muncul sesuatu yang tidak diperkirakan sebelumnya. Sakitnya belum sembuh, muncul yang namanya perang di Ukraina, sehingga semuanya menjadi bertubi-tubi menyulitkan semua negara," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya