Pada triwulan II-2022, BWPT memperoleh pendapatan sebesar Rp2,32 triliun atau naik 71,18% dibanding tahun sebelumnya.
Untuk triwulan II-2021 BWPT memperoleh pendapatan sebesar Rp1,36 triliun.
Sementara itu, BWPT mencatat kerugian hingga Rp188,24 miliar pada triwulan II-2022.
Angka tersebut menurun sebanyak 88,63% dari tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp1,66 triliun. S
Sebagai informasi, emiten perkebunan ini membidik pertumbuhan kinerja yang positif tahun ini.
Manajemen optimistis, akan kembali mencatatkan pertumbuhan dua digit di tahun 2022.
Bahkan, Direktur Eagle High, Henderi Djunaidi pernah bilang, di tahun 2022 ini, BWPT akan terus berfokus pada pengoperasian kebun dan pabrik yang optimal.
Termasuk di dalamnya menjalankan program pemeliharaan dan pemupukan, program panen, serta peremajaan alat berat.
Serta BWPT juga disebut Henderi akan mengoptimalkan utilisasi, seiring dengan kenaikan harga komponen produksi seperti solar dan pupuk yang berada di luar kontrol perusahaan.
"Di samping itu, Perseroan juga berfokus untuk peningkatan kualitas dari fasilitas karyawan sehingga produktivitas tetap terjaga," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)