Faisal berpendapat bahwa pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM karena APBN masih punya ruang fiskal untuk menambah subsidi.
“Dari sisi APBN sebetulnya masih bisa karena sekarang itu sampai semester satu masih surplus sebenarnya Rp73 triliun. Prediksinya sampai akhir tahun defisit memang, tapi 3,9%, itu masih di bawah target, 4,5%. Jadi sebetulnya masih ada ruang,” katanya.
“Kuota pertalite prediksinya sampai bulan Oktober, jadi perlu ada bantalan dua bulan terakhir saja. Nah ini sebetulnya tidak akan banyak menambah defisit APBN,” tambahnya.
(Feby Novalius)